Setelah membaca isi disposisi dari pimpinan untuk dapat mengikuti
Bimbingan Simpatika dan pelatiahan betapa bahagiannya hati ini. Selama ini ibarat orang
buta menuntun orang buta, hanya bisa mendengar dan mencari tahu lewat nenek
kita google yang bisa membantu dan menyelesaikan kesulitan yang dihadapi dalam
menyelesaikan pekerjaan untuk membantu para guru agama katolik. Dalam hati, kami
boleh mendapatkan ilmu baru yang selama ini menjadi kendala bagi kami para
pekerja yang mengalami kesulitan. Waktunya pun tiba kami harus berangkat
memenuhi panggilan dari panitia penyelenggara, untuk dapat mengikuti kegiatan
ini. Semua perlengkapan telah siap untuk dibawah.
Ojek yang kami tumpangi
menujuh bandara selanjutnya akan terbang menuju tempat tujuan. Sambil menunggu
beberapa saat burung besipun telah tiba
untuk mengankut orang-orang yang hendak berangkat menggunakan jasanya. Empat
puluh lima menit lamanya penerbangan pada akhirnya kamipun tiba dengan selamat,
seakan-akan jarak tempuh tak jauh dari rumah hendak ke kebun. Begitulah
perjalanan mengunakan jasa burung besi. Setibanya di tempat pelatihan kami suduh
terlambat dari jadwal panitia karena waktu yang telah ditentukan sampersis
dengan waktunya burung besi bepergian. Setelah mengikuti perayaan ekaristi
kegiatanpun dilanjut dengan makan malam. Setelah makam malam kegiatan sermonial
dibuka oleh Bapak Kakanwil. Dalam
sambutan sebuh pesan bagi peserta yakni “ di ujung jari anda ada suatu tanggung
jawab besar bagi lembaga ini” untuk itu gunakanlah waktu dengan baik dalam
kegiatan ini untuk membangun lembaga kita ini.
Keesokan harinya kami kami
menyiapkan diri untuk mengikuti materi kegiatan yang akan dibawahkan oleh beberapa
Nara Sumber dalam empat bagian. Bagian Pertama Implementasi 3 Mantra, oleh Bp
Sarman M, Bagian ke dua SIMPATIKA oleh Broo, Albert Nugroho Budi Pranoto dan Aip
Nurhayan, Bagian Ketiga Implementasi Aplikasi E-data oleh Bp John Bapaputra,
Bagian ke empat kerja mandiri oleh Bapak John Seja. Dalam pemaparan materi
semua peserta begitu antusias, gembira dan bersemangat. Dalam benak semua pasti
tidak terlalu berat. Namun pada saat kerja mandiri, tuan deo e, rambut mau
gugur saja ni..mau mulai dari mana so lupa semua. Semua ini akibat stamina
sudah kelelahan sehingga butuh istirah banyak namun, pada akhirnya pekerjaan pasti
akan diselesaikan juga.
Beginilah tanggungjawab seorang
staf, entah itu siang atau malam pekerjaan apa yang diminta harus diselesaika untuk urusan keluarga tanggungjawab yang
kedua.
Tanggungjawab seorang operator
dalam pelaksanaan tugas melayani denagn hati untuk masyrakat, para guru,
pegawai dalam pelaksanan tugas kantor lainnya. Kadang para opertor di perlakukan seolah-olah
semua pekerjaan menjadi miliknya. Karena semua tanda-tangan harus bisa di
kuasai karena dalam mengatasi kesulitan di dalam perjalanan yang jauh. Kadang dalam
pengaggaran untuk mengantar SPM tidak dibiayayi dan operator harus berangkat karna
ini sebuah tanggungjawab. Di akhir tahun operator dalam hati sudah tidak nyaman.
Selalu bertanya dalam hati, “apa memang saya masih di terima ? Kekawatiran
selalu ada namun, tidak nampak seakan-akan ini sebuah mimpi buruk yang dihadapi
setiap akhir tahun. Operator mengemban logo iklas beramal karena apa yang di
keluhkan tidak diungkapkan hanyalah di rasakan dalam hati. Semua karya kecil yang
dibuati demi kepentingan bersama dalam membangun lembaga yang kita cintai. Melalui
kegiatan bimtek seakan-akan begitu istimenya seorang operator sehingga boleh
menikmati fasilitas mewah, yang hidup kesehariannya hanyalah di kantor dan di rumah tanpa mengenal dunia luar samapai
masa pensiunnya.
Dengan adanya Bimtek Simpatika melatih kita
dalam mensosialisasi pelaksanaan penjaringan data dalam aplikasi data berbasis
elektonik. Dengan Bimtek mengembangkan aplikasi secara cepat dan mudah yang
dapat diakses secara cepat. Dengan bimtek memacu kita untuk membangun dan
mengembangkan inergisitas jejaringan kerja antar satker. Dengan demikian kita
dituntun untuk lebih disiplin dalam melaksanakan tugas kita. Dujung jarimu yang
tak berguna namun nasib semua orang terpergantung untuk itu mainkanlah demi kemajuan dan keberhasilan kita
bersama. Janganlah mengeluh apa yang
anda buat untuk sesama namun, layanilah dengan penuh kasih dan bercita-citalah
setinggi langit dan bermimpi untuk memnggapai tujuan besar, aim high dream big